Alasan Yamaha RX King Merajai
tentu familiar dengan sosok Yamaha RX King. Sepeda motor ini terkenal karena performanya yang sangat buas sampai akhirnya dijuluki sebagai motor jambret karena banyak digunakan sebagai 'armada dinas' oleh pelaku kejahatan saat beraksi.
Sepeda motor yang dijuluki 'Sang Raja' ini merupakan hasil rancangan trio insinyur Yamaha antara lain Nobuo Aoshima, Chikao Kimata, Motoaki Hyodo. RX King hadir ke Indonesia pada 1983 sebagai jawaban Yamaha atas sebuah sepeda motor yang larinya kencang, namun tetap irit dan memiliki desain yang gagah.
Tim peneliti Yamaha mulai berkeliling ke berbagai kota di Jawa, Sumatera, dan beberapa bagian daerah lain di Indonesia. Riset yang dilakukan tersebut memperlihatkan jika sepeda motor yang ada terutama untuk yang bermesin 2-tak memiliki torsi yang rendah pada putaran bawah, boros BBM, serta asap knalpot yang terlalu ngebul.
Rupanya, RX King diterima pasar dengan amat baik. Sang Raja pun sanggup bertahan hingga ekitar seperempat abad atau tak lagi diproduksi pada 2008.
1. Desain
Sepeda motor ini memiliki tampilan yang gagah dan berjiwa muda. Secara garis besar desain yang dimiliki oleh sang raja pun kabarnya tidak mengalami banyak perubahan mencolok.
Adapun perubahan mencolok yang dialami Sang Raja baru terjadi pada generasi New RX-King yang dirilis pada 2007. Model ini menggunakanheadlamp bulat dengan knalpot yang dilengkapi catalytic converter.
2. Keunggulan
Julukan RX King sebagai motor jambret muncul karena performa sepeda motor ini yang begitu trengginas. Akselerasi pada putaran bawah yang dimiliki RX King sangat nendang.
Mesin satu silinder berkapasitas 135 cc yang diusungnya memiliki karakter tarikan nafas yang panjang di tiap giginya. Dapur pacu ini menjanjikan tenaga yang merata mulai putaran bawah hingga atas.
"Saking banyaknya RX King yang disetting buat lari kencang, kabel spidometer sampai putus karena sering digeber sampai mentok," ungkap Muhammad Haris, mekanik dari bengkel Aris Motor saat berbincang pada Liputan6.com.
Tak hanya unggul dari sisi performa, Yamaha RX King juga unggul dalam hal perawatan. Sang Raja tergolong sebagai sepeda motor dengan perawatan yang mudah serta suku cadang yang banyak ditemui di pasaran.
"Hampir semua bengkel bisa memperbaiki RX King kalau terjadi kerusakan," ujar pria berkumis tersebut.
Lebih lanjut, ia juga memaparkan jika keunggulan RX King sebagai sepeda motor 2-tak adalah knalpotnya yang tidak mudah keropos terkena panas. Hal ini disebabkan karena knalpot akan terlumasi oleh oli sisa pembakaran.
"RX King tidak seperti sepeda motor dengan mesin 4-tak yang knalpotnya gampang keropos dan rentan patah karena tidak ada lapisan pelumas di dalamnya," ungkapnya.
Tak hanya itu, RX King pun tergolong sebagai sepeda motor 2-tak yang irit BBM. Hal ini sebabkan karena sang raja dibekali teknologi Yamaha Energy Induction System (YEIS) dan Yamaha Computerized Lubrication Systemyang membuatnya lebih irit bahan bakar sekitar 15 persen.
Namun begitu, sang raja tak luput dari beberapa kekurangan.

3.Bagian Rx-King
RX-135 sebagaimana RX-100 pada awalnya diperkenalkan sebagai RXG dengan kapasitas mesin yang sama tetapi dengan banyak perubahan dengan bottom-end gearing (rasio primer), sprocket dan desain silinder. Mesin ini menghasilkan 14 tenaga kuda rem (10 kW). Di Indonesia sebelum RX-K adalah RX-125 yg hanya diproduksi tahun 1980. Sejak tahun 1983, meskipun di STNK/BPKB tertluis RX K, namun penamaan RX-King jelas ada di emblem pada bagian bodi motor RX-King. RX-King mulai dipasarkan tahun 1983 sampai dengan 2006, kemudian selanjutnya 2006/2007-2009 dipasarkan dengan nama New RX-King.
RX-100 (1977-1980) --> RX-S (1980-1982) --> RX-Special (1983-1988)
RX-100 (1977-1980) --> RX-125 (1980) --> RX-K (1981-1982) --> RX-King (1983-2009)
Empat Generasi Yamaha RX-King
Yamaha RX-King merupakan salah satu legenda motor sport 2Tak Yamaha yang paling sukses. Pernah booming antara tahun 80an hingga 90an akhir. Selain larinya yang cukup kencang, bodi RX-King saat itu dianggap mewakili jiwa muda, keren dan gagah. Sempat mendapat julukan motor jambret karena saking cepat dan gaharnya mesin RX-King, sehingga RX-King sering digunakan sebagai motor pelaku tindak kejahatan.
Yamaha RX-King sebagai Legenda Sport 2 Tak, maka Kita sepakati saja menjadi empat generasi RX-King, yaitu:
(1) Yamaha RX-King Cobra, yaitu rakitan tahun 1982-1995, karena "dianggap" Yamaha RX-King Cobra memiliki tangki lebih lebar, padahal setau aku kalau lihat brosurnya, nama "Cobra" mulai dikenalkan pada produksi tahun 1988/1989.
(2) Berikutnya Yamaha RX-King Master yang marak beredar dari tahun perakitan 1995 akhir hingga 2000. pada produk tahun 1995-1997 sempat menggunakan teknologi YCLS (Yamaha Computerized Lubrication System). karena teknologi menggunakan listrik dari aki makatahun 1998 sudah tidak digunakan lagi karena dianggap terlalu beresiko.
(3) Generasi ketiga tahun 2001/2002 sampai 2006, merupakan versi Facelift, yang punya ubahan kental pada headlamp berbentuk oval. Selain lampu depan oval, versi ini juga telah dilengkapi kaliper depan 2 piston.
(4) Terakhir adalah Yamaha New RX-King yang berevolusi pada bentuk headlamp bulat dan knalpot dilengkapi dengan catalytic converter. Tahunnya dari 2006/2007 sampai 2009.
-----
Yamaha RX-King Cobra (1982-1995)
Yamaha RX-King tidak serta merta langsung hadir di Indonesia, tetapi melalui proses survey dan riset mulai dari Sumatera, Jawa dan beberapa daerah lainnya. Dari riset yang dilakukan oleh Motoaki Hyodo, Chikao Kimata, dan Nobuo Aoshima, diperoleh hasil bahwa mayoritas masyarakat Indonesia menginginkan motor sport yang gagah, irit, namun mempunyai kecepatan kekuatan mesin yang luar biasa. Dan akhirnya terciptalah Yamaha RX-King.
Yamaha RX-King pertama kali hadir di Indonesia tahun 1982 (namun resmi dipasarkan di Indonesia mulai tahun 1983), merupakan penyempurnaan dari Yamaha RX K, dengan penambahan YEIS (Yamaha Energy Induction System) yang membuat RX-King lebih irit bahan bakar sekitar 15 persen. Selain itu Yamaha Computerized Lubrication System membuat RX-King semakin bertenaga hingga 5000 Rpm.
Yamaha RX-King Master (1995-2000)
Penyebutan RX-King Master di masyarakat lebih kepada pembaruan dari RX-King Cobra sebelumnya. RX-King yg beredar di tahun perakitan 1995 akhir hingga 2000 ini memang mulai kental dengan "produk Indonesia". Yg lebih kentara adalah pada produk tahun 1995-1997 yg sempat menggunakan teknologi YCLS (Yamaha Computerized Lubrication System). Sayangnya karena teknologi ini menggunakan sistem listrik dari aki maka tahun 1998 sudah tidak digunakan lagi karena dianggap terlalu beresiko, maklum banyak pengguna RX-King yg kurang memperhatikan perangkat penyimpanan tenaga listrik di aki.
Yamaha RX-King Facelift (2001/2002-2006)
Secara spesifikasi, RX-King mempunyai mesin 2 langkah berkapasitas 132 cc dan berpendingin udara. Perbandingan kompresinya 6,9 : 1, dengan diameter silinder 58,0 mm dan stroke/langkah sepanjang 50 mm. Transmisi memiliki 5 percepatan dengan dibantu kopling manual basah dengan multiplat. Dan pengatur bahan bakar menggunakan Mikuni VM26. Untuk pengapian RX-King sudah menggunakan CDI. Dengan dapur pacu seperti ini Yamaha RX-King mempunyai tenaga maksimum 18,5 PS/9.000 RPM dan torsi puncak 1.54 KGF.M/8.000 RPM.
Panjang Yamaha RX-King 1970 mm, lebar 735 mm, dan tinggi 1065 mm sedangka jarak sumbu roda mencapai 1245 mm. Menggunakan rangka Double Cradle, dengan kapasitas tangki mencapai 9,5 Liter. Berat kosong RX-King cukup ringan untuk motor sport hanya 100 kg. sok depan menggunakan garpu teleskopik dan belakang double sokbreaker untuk menopang swing arm. Yamaha RX-King ini menggunakan roda berdiameter 18 inch, dengan dibekap ban ukuran 2.75-18-4 PR untuk depan dan 3.00-18-4 PR untuk roda belakang. Untuk rem menggunakan cakram dengan caliper 2 piston, sedangkan rem belakang masih menggunakan rem tromol.
Yamaha New RX-King (2006/2007-2009)
RX-King yang berevolusi pada bentuk headlamp bulat dan knalpot dilengkapi dengan catalytic converter. Sayangnya Yamaha menghentikan produksi Yamaha New RX-King pada Februari 2009. Dan Yamaha mengklaim Yamaha Scorpio adalah penerus dari Yamaha RX-King meskipun banyak perbedaan yang cukup kontras.
Beberapa Fakta tentang RX-King
1. Type motor Yamaha RX-King hanya ada di Indonesia.
2. RX-King resmi dipasarkan di Indonesia tahun 1983.
3. Awal dikirimnya RX-King ke Indonesia sebenarnya bukan tahun 1983, namun 1982. Hanya memang resmi di pasarkannya tahun 1983. RX-King produk 1982 kebanyakan "diturunkan" di wilayah Sumatera, misal Aceh dan Medan. Meski pengesahan suratnya di tahun 1983.
4. Mulai tahun 1982 dari negara Jepang RX-King mulai diproduksi dan dikirim ke Indonesia dalam bentuk CKD (dipeti dalam bentuk pisahan) untuk dirakit di Indonesia.
5. Meski tertulis di BPKB/STNK adalah RXK 135C namun emblem dari pabrik pada RX-King adalah jelas bahwa ini adalah RX-King. (King=Raja).
6. New RX-King produk awalnya bukan benar2 di tahun 2007, namun di kuartal akhir tahun 2006 sudah dimunculkan, meski "kebanyakan" beredar di tahun 2007. Kalau tidak salah penjualan RX-King di tahun 2006 benar2 anjlok, makanya langsung digelar produk New RX-King. Dan kita bisa dilihat sedikit sekali RX-King produk tahun 2006, paling2 listnya aja berkeliaran.
7. Kini di tahun setelah RX-King berhenti produksi dan dipasarkan di tahun 2009, maka edisi Tahun 2009 menjadi terbilang sangat mahal harga sekennya, Tahun 2003 SE, Tahun 2002 (Gold), juga dengan produk tahun 2004 juga banyak yg cari, sebagai awal dari warna biru di RX-King.
-------------------------
Spesifikasi RX-King (1983-2006)
MESIN
Tipe Mesin : 2 Langkah, Air Cooled
Diameter x Langkah : 58,0 x 50,0 mm
Volume Silinder : 132 cc
Perbandingan Kompresi : 6,9 : 1
Kopling : Manual, Basah, Multiplat
Susunan Silinder : Satu/Miring
Gigi Transmisi : 5 Kecepatan
Pola Pengoperasian Gigi : 1-N-2-3-4-5
Karburator : VM 26 x 1 MIKUNI
Kapasitas Oli Samping : 1 Liter
Baterai : GM 3-3B/12,3
Busi : BP 8HS-10
Sistem Pengapian : CDI
Sistem Pelumas : Autolube
SUSPENSI/BAN
Suspensi Depan : Teleskopik
Suspensi Belakang : Swing Arm
Ukuran Ban Depan : 2.75-18-4 PR
Ukuran Ban Belakang : 3.00-18-4 PR
DIMENSI
Panjang x Lebar x Tinggi: 1.970 mm x 735 mm x 1.065 mm
Jarak Sumbu Roda: 1.245 mm
Tinggi Tempat Duduk: 770 mm
Jarak Terendah ke Tanah: 160 mm
Kapasitas Tangki Bahan Bakar: 9,5 Liter
Berat Kosong: 100 kg
CHASSIS
Tipe Rangka : Double Cradle
PERFORMA
Dimensi PxLxT : 1970 x 735 x 1065 mm
Sistem Starter : Kick
Daya Maksimum : 18,5 PS/9.000 RPM
Torsi Maksimum : 1.54 KGF.M/8.000 RPM
SISTEM PENGEREMAN
Rem Depan : Cakram Double Piston
Rem Belakang : Tromol
-------------------------
Spesifikasi New RX-King (2006/2007-2009)
MESIN
Tipe Mesin: 2 Langkah, Berpendingin Udara
Diameter x Langkah: 58,0 x 50,0 mm
Volume Silinder: 132 CC
Perbandingan Kompresi: 6,9 : 1
Daya Maksimum: 18,5 PS/9.000 rpm
Torsi Maksimum: 1,54 kgf.m/8.000 rpm
Kapasitas Oli Mesin: Penggantian Berkala 1 liter
Kopling Otomatis: Manual, Basah, Multiplate
Sistem Starter: Kick Starter
Gigi Transmisi: 5 Kecepatan
Pola Pengoperasian Gigi: 1 - N- 2 – 3 – 4 – 5
Karburator: Vm 26 x 1 Mikuni
Kapasitas Oli Samping: 1 Liter
Sistem Pelumas: Autolube
Sistem Kontrol Emisi: AIS (Air Induction System)
DIMENSI
Panjang x Lebar x Tinggi: 1.970 mm x 735 mm x 1.065 mm
Jarak Sumbu Roda: 1.245 mm
Tinggi Tempat Duduk: 770 mm
Jarak Terendah ke Tanah: 160 mm
Kapasitas Tangki Bahan Bakar: 9,5 Liter
Berat Kosong: 100 kg
RANGKA
Tipe Rangka : Double Cradle
Suspensi Depan: Teleskopik
Suspensi Belakang: Lengan Ayun dengan Shockbreaker Ganda Adjustable
Rem Depan: Cakram Tunggal , dengan Piston Ganda
Rem Belakang: Tromol
Ban Depan: 2,75 – 18 4 PR
Ban Belakang: 3,00 – 18 4 PR
Velg: Spoke Wheel (SW)
KELISTRIKAN
Battery: Gm 3-3B/12,3
Busi / Spark Plug: BP 8HS-10
_____
-bersambung-
Ohang/008
__________
Type motor Yamaha apa yg dikatakan sebagai cikal bakal (leluhur) Yamaha RX-K/King?
Jawab:RX-100
Yamaha RX-100 dipasarkan di Indonesia tahun 1977-1981.
Spesifikasi:
Mesin: 2-stroke, 1 silinder
Diameter x langkah: 52 x 45.6 mm
Kapasitas mesin (volume silinder): 97 cc
Rasio kompresi: 10.1 : 1
Max. power: 11,5 hp (8.4 kw) @ 7500 rpm
Max. torsi: 0.9 kgf-m @ 6500 rpm
Pendingin: udara
Karburator: VM20 Mikuni
Pelumasan: Autolube
Pengapian: platina
Transmisi: 4-speed, constant mesh
Kopling: manual, multiplat, manual
Top speed: 110 kpj
Starter: kickDimensi:
Rangka: double cradle
Panjang x lebar x tinggi: 1800 x 640 x 420 mm
Jarak sumbu roda: 1000 mm
Tinggi jok: 750 mm
Berat: 98 kg
Tangki bbm: 10,5 liter
Kapasitas olie mesin: 0,65 liter
Suspensi:
- depan: teleskopik
- belakang: swing arm. double shockbreaker
Ban:
- depan : 2.50/18" - 4PR
- belakang : 2.75/18" - 4 PR
Rem
- Depan: Cakram Tunggal , dengan Piston Ganda
- Belakang: Tromol

